Islami - Jika Allah telah selesai memperhitungkan amal hamba-hambanya. Para penghuni surga akan dimasukan kedalam surga dan para penghuni neraka akan dimasukan kedalam neraka. Keimanan pada kebenaran ini adalah bagian keimanan kepada Allah. Tidaklah benar iman seseorang yang beriman kepada Allah, tetapi ia mengingkari surga dan neraka. Surga dan neraka adalah salah satu alam gaib Allah, sebagaimana halnya malaikat, hari akhir dan cara penghitungan amal.
Allah memberitahukan kepada kita, bahwa Dia mempunyai hamba-hamba yang akan masuk surga dan yang akan masuk neraka. Allah memberikan kabar kepada orang-orang yang beriman dengan surga dan kenikmatannya, sama seperti halnya Dia menakut-nakuti hamba-hamba yang kafir dengan neraka dan siksaan di dalamnya.
Ketika menggambarkan surga Allah berfirman :
"Dan sampaikanlah berita gembira kepada mereka yang beriman dan berbuat baik, bahwa bagi mereka disediakan surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya. Setiap mereka diberi rezeki buah-buahan, dalam surga-surga itu mereka mengatakan : "Inilah yang pernah diberikan kepada kami dahulu". Mereka diberi buah-buahan yang serupa dan untuk mereka di dalamnya ada isteri-isteri yang suci dan mereka kekal di dalamnya." (Al-Baqarah : 25).
Ketika menggambarkan neraka Allah berfirman :
"Sesungguhnya orang-orang yang kafir kepada ayat-ayat kami, kelak akan kami masukan mereka ke dalam neraka. Setiap kulit mereka hangus, kami ganti kulit mereka dengan kulit yang lain, supaya mereka merasakan azab. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana." (An Nissa' : 56).
Al Qur'an menunjukan adanya perbedaan wujud manusia di dunia dengan penciptaan yang baru di akhirat, di hari kiamat kelak.
Al-qur'an tidak memberitahukan wujud lain manusia di akhirat kelak. Namun demikian, ia menyebutkan dengan jelas bahwa penciptaan makhluk lain ini berada dari penciptaan wujud pertama di dunia. Sementara itu, kekuatan manusia untuk menanggung beban setelah kebangkitannya dari kematian di akhirat nanti tidak dibatasi oleh apapun. Dengan kata lain, kenikmatan dan siksaan di akhirat kelak berlangsung terus menerus dan bersifat kekal. Inilah hakikat pertama yang cukup untuk menyulut ketakutan dalam hati manusia.
Dari segi ruang dan waktu, apakah bertahun-tahun ini sama dengan siksaan yang tidak pernah berhenti? Al-qur'an memberitahukan kepada kita, bahwa keras dan pedihnya azab Allah menyebabkan orang-orang kafir ingin mati dan berteriak : "Mereka berseru: "Hai Malik biarlah Tuhanmu membunuh kami saja" Dia menjawab: "Kamu akan tetap tinggal (di neraka ini)." (Az Zukhruf : 77).
Malik adalah nama salah satu malaikat penjaga neraka yang sangat kasar. Para penghuni neraka mencari perantara lewat Malik untuk mengantarkan mereka kepada Tuhannya, agar Dia mematikan mereka dan mengambil putusan atas mereka. Dengan singkat, jelas, pasti dan penuh ketenangan. Malik menjawab : "Kamu akan tetap tinggal disini". Jadi tidak ada angan-angan untuk keluar dari neraka dan tidak ada juga angan-angan untuk mati, tidak ada waktu untuk beristirahat.
Orang-orang kafir masuk neraka karena beberapa faktor.
Allah berfirman :
"Kecuali golongan kanan berada didalam syurga, mereka tanya menanya tentang (keadaan) orang orang yang berdosa "Apakah yang memasukan kamu kedalam sagar (neraka)? Mereka menjawab: "Kami dahulu tidak termasuk orang-orang yang mengerjakan shalat, dan kami tidak (pula) memberi makan orang miskin yang bathil, bersama dengan orang-orang yang membicarakannya, dan adalah kami mendustakan hari pembalasan, hingga datang kepada kami kematian." (Al Muddatstsir : 39-47).
Dengan gemikian orang-orang kafir mengakui faktor-faktor penyebab mereka dimasukan kedalam neraka. Begitulah, manusia masuk kedalam neraka karena amal-amal mereka. Akan tetapi, manusia masuk kedalam surga berkat rahmat Allah. Sebab, amal manusia belumlah cukup untuk bisa memasukannya kedalam surga.
Dalam Al Qur'an, Allah menggambarkan sifat para penghuni surga :
"Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mukmin diri dan harta mereka dengan memberikan surga kepada mereka. Mereka berperang pada jalan Allah, lalu mereka membunuh atau terbunuh (itu telah menjadi) janji yang benar dari Allah didalam Taurat, Injil dan Al Qur'an. Dan siapakah yang lebih menepati janjinya (selain) daripada Allah? Maka bergembiralah dengan jual beli yang telah kamu lakukan itu, dan itulah kemenangan yang besar. Mereka itu adalah orang-orang yang bertaubat, yang memuji, yang melawat, yang ruku', yang sujud, yang menyuruh berbuat ma'uf dan mencegah berbuat munkar dan yang memelihara hukum-hukum Allah. Dan gembirakanlah orang-orang mukmin Itu." (At Taubah : 111-112).
Kita tidak menjelaskan perihal kenikmatan tertinggi didalam surga, sebagaimana di gambarkan oleh akidah Islam. Demikian juga kita tidak menjelaskan azab paling menakutkan di neraka. Kita berbicara tentang Allah. Orang-orang yang beribadah kepada Allah, karena takut kepada api neraka-Nya, mirip seorang budak yang takut kepada tuannya. Mereka yang beribadah kepada Allah, karena menginginkan surga-Nya, mirip seorang budak yang menginginkan harta kekayaan tuannya. Ketakutan dan keinginan tidak menjadi masalah selama keduanya berorientasi kepada Allah.
Namun, diatas keinginan dan ketakutan itu, ada sebuah puncak yang tidak akan pernah bisa kita capai. Puncak dari segalanya dan akar dari kehidupan orang-orang yang menempuh perjalanan menuju Tuhannya adalah Allah yang Maha Suci, Maha Agung, Maha Mulia, yang menutup diri-Nya dari penghuni neraka karena kemurkaan-Nya kepada mereka, dan membuka cahaya hijab-Nya yang suci agar para penghuni surga bisa melihat-Nya.
Tentang para penghuni neraka, Allah berfirman :
"Sekali-kali tidak, sesungguhnya mereka pada hari itu benar-benar tertutup dari (rahmat) Tuhan mereka" (Al Muthaffifin : 15)
Tentang para penghuni surga, Allah berfirman :
"Wajah-wajah (orang-orang mukmin) pada hari itu berseri-seri. Kepada Tuhannyalah mereka melihat." (Al Qiyaamah : 22-23)
Pada waktu itu, neraka akan menampakan wajah hakikinya, dan mulailah azab bagi orang-orang yang tertutup dari Allah. Begitu pula surga, memperlihatkan wujud hakikinya dan mulailah kenikmatan bagi orang-orang yang diperkenankan melihat Allah.
Allah memberitahukan kepada kita, bahwa Dia mempunyai hamba-hamba yang akan masuk surga dan yang akan masuk neraka. Allah memberikan kabar kepada orang-orang yang beriman dengan surga dan kenikmatannya, sama seperti halnya Dia menakut-nakuti hamba-hamba yang kafir dengan neraka dan siksaan di dalamnya.
Ketika menggambarkan surga Allah berfirman :
"Dan sampaikanlah berita gembira kepada mereka yang beriman dan berbuat baik, bahwa bagi mereka disediakan surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya. Setiap mereka diberi rezeki buah-buahan, dalam surga-surga itu mereka mengatakan : "Inilah yang pernah diberikan kepada kami dahulu". Mereka diberi buah-buahan yang serupa dan untuk mereka di dalamnya ada isteri-isteri yang suci dan mereka kekal di dalamnya." (Al-Baqarah : 25).
Ketika menggambarkan neraka Allah berfirman :
"Sesungguhnya orang-orang yang kafir kepada ayat-ayat kami, kelak akan kami masukan mereka ke dalam neraka. Setiap kulit mereka hangus, kami ganti kulit mereka dengan kulit yang lain, supaya mereka merasakan azab. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana." (An Nissa' : 56).
Al Qur'an menunjukan adanya perbedaan wujud manusia di dunia dengan penciptaan yang baru di akhirat, di hari kiamat kelak.
Al-qur'an tidak memberitahukan wujud lain manusia di akhirat kelak. Namun demikian, ia menyebutkan dengan jelas bahwa penciptaan makhluk lain ini berada dari penciptaan wujud pertama di dunia. Sementara itu, kekuatan manusia untuk menanggung beban setelah kebangkitannya dari kematian di akhirat nanti tidak dibatasi oleh apapun. Dengan kata lain, kenikmatan dan siksaan di akhirat kelak berlangsung terus menerus dan bersifat kekal. Inilah hakikat pertama yang cukup untuk menyulut ketakutan dalam hati manusia.
Dari segi ruang dan waktu, apakah bertahun-tahun ini sama dengan siksaan yang tidak pernah berhenti? Al-qur'an memberitahukan kepada kita, bahwa keras dan pedihnya azab Allah menyebabkan orang-orang kafir ingin mati dan berteriak : "Mereka berseru: "Hai Malik biarlah Tuhanmu membunuh kami saja" Dia menjawab: "Kamu akan tetap tinggal (di neraka ini)." (Az Zukhruf : 77).
Malik adalah nama salah satu malaikat penjaga neraka yang sangat kasar. Para penghuni neraka mencari perantara lewat Malik untuk mengantarkan mereka kepada Tuhannya, agar Dia mematikan mereka dan mengambil putusan atas mereka. Dengan singkat, jelas, pasti dan penuh ketenangan. Malik menjawab : "Kamu akan tetap tinggal disini". Jadi tidak ada angan-angan untuk keluar dari neraka dan tidak ada juga angan-angan untuk mati, tidak ada waktu untuk beristirahat.
Orang-orang kafir masuk neraka karena beberapa faktor.
Allah berfirman :
"Kecuali golongan kanan berada didalam syurga, mereka tanya menanya tentang (keadaan) orang orang yang berdosa "Apakah yang memasukan kamu kedalam sagar (neraka)? Mereka menjawab: "Kami dahulu tidak termasuk orang-orang yang mengerjakan shalat, dan kami tidak (pula) memberi makan orang miskin yang bathil, bersama dengan orang-orang yang membicarakannya, dan adalah kami mendustakan hari pembalasan, hingga datang kepada kami kematian." (Al Muddatstsir : 39-47).
Dengan gemikian orang-orang kafir mengakui faktor-faktor penyebab mereka dimasukan kedalam neraka. Begitulah, manusia masuk kedalam neraka karena amal-amal mereka. Akan tetapi, manusia masuk kedalam surga berkat rahmat Allah. Sebab, amal manusia belumlah cukup untuk bisa memasukannya kedalam surga.
Dalam Al Qur'an, Allah menggambarkan sifat para penghuni surga :
"Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mukmin diri dan harta mereka dengan memberikan surga kepada mereka. Mereka berperang pada jalan Allah, lalu mereka membunuh atau terbunuh (itu telah menjadi) janji yang benar dari Allah didalam Taurat, Injil dan Al Qur'an. Dan siapakah yang lebih menepati janjinya (selain) daripada Allah? Maka bergembiralah dengan jual beli yang telah kamu lakukan itu, dan itulah kemenangan yang besar. Mereka itu adalah orang-orang yang bertaubat, yang memuji, yang melawat, yang ruku', yang sujud, yang menyuruh berbuat ma'uf dan mencegah berbuat munkar dan yang memelihara hukum-hukum Allah. Dan gembirakanlah orang-orang mukmin Itu." (At Taubah : 111-112).
Kita tidak menjelaskan perihal kenikmatan tertinggi didalam surga, sebagaimana di gambarkan oleh akidah Islam. Demikian juga kita tidak menjelaskan azab paling menakutkan di neraka. Kita berbicara tentang Allah. Orang-orang yang beribadah kepada Allah, karena takut kepada api neraka-Nya, mirip seorang budak yang takut kepada tuannya. Mereka yang beribadah kepada Allah, karena menginginkan surga-Nya, mirip seorang budak yang menginginkan harta kekayaan tuannya. Ketakutan dan keinginan tidak menjadi masalah selama keduanya berorientasi kepada Allah.
Namun, diatas keinginan dan ketakutan itu, ada sebuah puncak yang tidak akan pernah bisa kita capai. Puncak dari segalanya dan akar dari kehidupan orang-orang yang menempuh perjalanan menuju Tuhannya adalah Allah yang Maha Suci, Maha Agung, Maha Mulia, yang menutup diri-Nya dari penghuni neraka karena kemurkaan-Nya kepada mereka, dan membuka cahaya hijab-Nya yang suci agar para penghuni surga bisa melihat-Nya.
Tentang para penghuni neraka, Allah berfirman :
"Sekali-kali tidak, sesungguhnya mereka pada hari itu benar-benar tertutup dari (rahmat) Tuhan mereka" (Al Muthaffifin : 15)
Tentang para penghuni surga, Allah berfirman :
"Wajah-wajah (orang-orang mukmin) pada hari itu berseri-seri. Kepada Tuhannyalah mereka melihat." (Al Qiyaamah : 22-23)
Pada waktu itu, neraka akan menampakan wajah hakikinya, dan mulailah azab bagi orang-orang yang tertutup dari Allah. Begitu pula surga, memperlihatkan wujud hakikinya dan mulailah kenikmatan bagi orang-orang yang diperkenankan melihat Allah.
Demikian ringkasan tentang Surga Dan Neraka Menurut Islam yang diambil dari beberapa sumber, semoga penjelasan diatas bisa menjadi renungan buat kita sebagai manusia (termasuk admin), bahwa "hidup di dunia ini hanya sementara, dan kelak kita akan kembali kepada-Nya". Terimakasih.
0 Komentar untuk "Surga Dan Neraka Menurut Islam"
Silahkan Berkomentar Dengan Bijak !!!